Hendra EG "BAMaker" #BangkitMaju #BAMovement

Inspirator #BangkitMaju yang sarat pengalaman lapangan. Lantang berbicara, sebagai perpaduan akademisi dan praktisi. Menginspirasi dari kisah nyata kehidupan pribadinya. Hendra EG "BAMaker" siap membangunkan anda untuk BANGKIT dan MAJU menjadi lebih baik. Follow @HendraEG

INSTITUTE FOR REGIONAL INVESTMENT AND DEVELOPMENT STUDIES (IRIDS): Bersama Membangun Daerah

PENDAHULUAN

Gejolak reformasi yang disertai dengan gelombang tuntutan ketidakpuasan masyarakat di berbagai daerah mengenai pola hubungan antara pusat dan daerah yang dirasakan tidak adil, semakin mempercepat pelaksanaan kebijakan otonomi daerah, dan bahkan dengan skala yang sangat luas yang diletakkan diatas landasan konstitusional dan operasional yang lebih radikal. Kebijakan nasional mengenai otonomi daerah dan pemerintahan daerah ini, telah dituangkan dalam bentuk UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang dilengkapi oleh UU No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Pada prinsipnya, kebijakan otonomi daerah bukan sekedar mendesentralisasikan kewenangan-kewenangan yang selama ini tersentralisasi di tangan pemerintah pusat. Kebijakan otonomi daerah juga perlu diwujudkan atas dasar keprakarsaan dari bawah untuk mendorong tumbuhnya kemandirian pemerintahan daerah sendiri sebagai faktor yang menentukan keberhasilan kebijakan otonomi daerah itu. Dalam kultur masyarakat kita yang paternalistik, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah itu tidak akan berhasil apabila tidak dibarengi dengan upaya sadar untuk membangun keprakarsaan dan kemandirian daerah sendiri.

Ditengah berbagai harapan dalam pelaksanaan otonomi daerah di atas, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan tersebut. Rendahnya kualtias sumber daya manusia (SDM) daerah menjadi alasan utama yang menghambat optimalisasi otonomi daerah dalam upaya mensejahterkan masyarakat selama ini. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk dapat mengawal berjalannya proses otonomi daerah, khususnya dalam mempersiapkan dan meningkatkan kualitas para pelaku (sumber daya manusia) pembangunan daerah, agar siap dalam melakukan pembangunan daerah sesuai dengan potensi masing-masing daerah.

Berawal dari keinginan yang mendalam untuk mengambil bagian guna menyempurnakan harapan dari pelaksanaan otonomi daerah tsb, kami tergerak untuk membangun Lembaga Swadaya Masyarakat INSTITUTE FOR REGIONAL INVESTMENT AND DEVELOPMENT STUDIES (IRIDS). Mengambil prinsip Social Enterpreuner, lembaga yang bertujuan sosial ini, menempati ranah kosong perhatian pembangunan selama ini. Pembangunan daerah sering kali menjadi anak tiri dari pembangunan-pembangunan di pusat. Padahal, sederhana pikir kami, daerah yang maju akan terakumulasi menjadi kemajuan suatu Bangsa, dengan satu syarat, rasa nasionalisme dan NKRI tetap menjadi yang utama.

ANALISIS SWOT

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Adapun analisis SWOT singkat untuk lembaga kami adalah sebagai beikut:

A. Kekuatan (strength)

a.    Sumber Daya Manusia pengurus yang merupakan mantan aktivis kampus, memiliki cita-cita dan idealisme yang tinggi, serta ditopang dengan kualitas kelimuan dari para senior yang merupakan dosen dibidangnya, akan menjadi kekuatan utama dalam menjalankan bisnis yang berbasis pengetahuan ini.

b.    Bimbingan dan jaringan Dewan Penasehat dan Dewan Pembimbing, sedikit banyak akan memberikan peluang lebih untuk lembaga ini dapat berkembang pesat ke depan.

B. Kelemahan (weaknesses)

a.    Bidang keilmuan pengurus yang belum spesifik pada keilmuan pembangunan daerah, akan menghambat gerak lembaga, khususnya dalam melaksanakan kajian-kajian ilmiah pembangunan dan investasi daerah.

b.    Pangsa pasar yang spesifik dan sulit ditembus tanpa adanya jaringan khusus yang memadai, akan menghambat penjualan jasa pada tahap-tahap awal pendirian.

C. Kesempatan (opportunity)

a.    Isu otonomi daerah akan terus bergulir menjadi “bola panas”, dan isu ini pun telah memiliki payung hukum berupa UU. Siap atau tidak siap, setiap daerah harus mau belajar untuk menjadi daerah yang otonom.

b.    Akan terus ada daerah-daerah pemekaran yang baru guna lebih memeratakan pembangunan. Disanalah jasa kami dibutuhkan.

c.    Lembaga penyedia jasa yang berbasis pengetahuan akan terus dibutuhkan seiring dengan perkembangan keilmuan dan sistem pemerintahan, khususnya dalam ruang lingkup kajian investasi dan pembangunan daerah.

D. Ancaman (threat)

Pandangan negatif beberapa masyarakat terhadap gerak LSM, menjadi kendala tersendiri, khususnya dalam melaksanakan program kerja yang langsung menyentuh ke masyarakat.

RENCANA PELAKSANAAN IDE

A. Diskripsi Lembaga & Produk (Jasa)

Visi : Terwujudnya pembangunan wilayah yang berkelanjutan dan berkualitas, menuju otonomi daerah yang amanah, berkeadilan dan mensejahterakan masyarakat. Misi : Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar pelaku pembangunan wilayah, melalui penyelenggaraan forum-forum diskusi/lokakarya/seminar dan publikasi; Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman terhadap berbagai aspek dalam pembangunan wilayah melalui penelitian dan analisis kebijakan; Meningkatkan kapasitas para pelaku pembangunan wilayah, khususnya di tingkat lokal melalui pelatihan, pendampingan dan pendekatan-pendekatan local capacity building lainnya.

B. Produk (Jasa) / Bidang Kegiatan

Sesuai dengan visi misi kami, kami merumuskan beberapa bidang kegiatan yang harapannya dapat menjadi produk jasa berbasis pengetahuan yang kami tawarkan ke pasar, antara lain:

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) stackholder Pembangunan Derah.

Produk jasa yang kami tawarkan antara lain: Pelatihan, Seminar, Workshop, Bimbingan Teknis, Asistensi, Outbound, Event Organizer, dan laian-lain, yang berhungan dengan kapasitas kami sebagai lembaga kajian investasi dan pembangunan wilayah (daerah)

2. Pemberdayaan Masyarakat

Selain berupaya dalam meningkatkan kualitas SDM pembangunan daerah melalui local capacity building, kami pun melaksanakan program-program kegiatan pemberdayaan masyarakat. Program ini akan kami laksanakan melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang peduli terhadap pembangunan daerah, baik pemerintah ataupun pihak swasta dalam dan luar negri. Program-program tersebut antara lain: Pemberdayaan Sosial Budaya, Pemberdayaan Ekonomi, Pemberdayaan Politik Pemerintahan,dan lain-lain.

3. Media Publikasi

Adanya Media publikasi, selain positif dalam hal mempublikasi nama dan eksistensi lembaga, juga dapat dijadikan produk tersendiri dipasaran. Adapun kami merencanakan untuk membuat beberapa media publikasi, antara lain: CD interaktif, Audio visual (Video), Buku-buku dan majalah, Jurnal, Media informasi public dan lain-lain

C. Rancangan Pemasaran

Pengakuan publik terhadap adanya suatu lembaga menjadi sangat penting. Pengakuan itu merupakan awal dari kepercayaan publik tehadap lembaga ke depan. Oleh karena itu, diawal kami akan melaksanakan Grand Launching berupa seminar. Kegiatan ini akan melibatkan dan bekerja sama dengan berbagai stackholder, mulai dari pemerintah, swasta dan akademis.

Adapun analisis sederhana bauran pemasaran kami adalah sebagai berikut: Produk (Product), (sudah dijelaskan pada penjelasan produk/jasa). Harga (Price), harga akan selalu kami sesuaikan dengan budget pelanggan, tanpa mengurangi standar-standar pelayanan prima.Tempat Pelayanan (Place), tempat pelayanan akan kami sesuaikan dengan permintaan dan budget pelanggan. Walaupun demikian, terdapat standar tempat pelayanan yang diharapkan dapat memberikan lingkungan yang kondusif, khususnya produk-produk jasa pelayanan pelathan dan sejenisnya. Promosi (Promotion), promosi kami lakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung, kami akan mengajukan proposal produk /jasa kepada pelanggan, dan kegiatan lainnya. Dalam promosi ini, kami menekankan jaringan yang telah terbina. Secara tidak langsung melalui publikasi-publikasi hasil kajian di official web lembaga dan media umum lainnya (Koran, Radio, TV, dll). SDM (People), pengetahuan yang mendalam terhadap keilmuan pembangunan dan investasi wilayah (daerah) menjadi sangat penting. Adapun diawal kami akan bekerja sama dengan para akademis dibidang pembangunan daerah dan kedepannya akan ada program pendidikan untuk para pengurus lembaga. Sarana Fisik (Physical Evidence), tempat pelatihan yang nyaman dan kondusif serta disesuaikan dengan keinginan pelangan, menjadi nilai lebih tersendiri. Proses (Process), materi  pelatihan dan kebutuhan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan disajikan secara menarik, sehingga proses belajarpun menjadi menyenangkan.

D. Manajemen & organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

Dewan Pembina   : Dr. Drs. H. M. A. B. Dibyoseputro, Akt. MBM; Syamsudin, Ak. MSi

Dewan Penasehat : Deden Wahyudin, SE; Bachtiar Firdaus, ST. MPP.

Dewan Pengurus     :

Direktur Eksekutif                          : Hendra Etri Gunawan

Sekretaris Eksekutif                        : Ahmad Kamaludin Afif

Bendahara                                       : M. Agung Satryo Utomo, SE. MM.

Ka.Dept Kemitraan & Pelatihan      : Teguh Endaryanto, SP. M.Si

Ka.Dept Media dan Informasi        : Muhamad Iman Damara

E. Struktur Modal, Keuangan & Rencana Pendanaan

Modal awal lembaga, kami dapatkan dari bantuan Dewan Pembina. Dana ini digunakan untuk membuat surat-surat guna legalitas lembaga seperti: Akte Notaris dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Depdagri, serta keperluan operasional lainnya. Selain itu, modal awal digunakan untuk pendanaan awal grand launching. Event ini diharapkan surplus dan dijadikan pendanaan lembaga kedepannya. Rencana pendanaan kami dapatkan dari berbagai program yg kami laksanakan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah dan swasta, dalam dan luar negri. Selain itu, kami pun mencari donator dari berbagai pihak yang peduli terhadap visi dan misi yang kami tuju, baik secara pribadi maupun organisai.

PENUTUP

Bersama membangun daerah. Melalui tag-line tersebut kami membangun ikat demi ikat kontribusi. Walaupun terdapat sisi komersial dari lembaga ini, semua itu tidak lebih dari batas guna menghidupi lembaga, sehingga dapat memberikan kontribusi yg lebih besar dan berkelanjutan.

2 comments on “INSTITUTE FOR REGIONAL INVESTMENT AND DEVELOPMENT STUDIES (IRIDS): Bersama Membangun Daerah

  1. shoni
    05/04/2011

    iya kakak-kk, tapi kayakna perlu strategi jitu selain seminar-sminar, perlu mengubah sudut pandang jga. terimakasih

Tinggalkan Balasan ke shoni Batalkan balasan

Information

This entry was posted on 04/04/2011 by in Pembangunan Daerah and tagged .

KATEGORI

ARSIP

BLOG STATS

  • 19.564 hits